Analisis Puisi Subuh karya Amir Hamzah
oleh Niken Yuni Astuti
SUBUH
Karya : Amir Hamzah
Kalau subuh kedengaran tabuh
Semua sepi sunyi sekali
Bulan seorang tertawa terang
Bintang mutiara bermain cahaya
Terjaga aku tersentak duduk
Terdengar irama panggilan jaya
Naik gembira meremang roma
Terlihat panji berkibar di muka
Seketika terlapa
Masuk bisik hembusan setan
Meredakan darah debur gemuruh
Menjatuhkan kelopak mata terbuka
Terbaring badanku tak berkuasa
Tertutup mataku berat semata
Terbuka layar gelangganan angan
Terulik hatiku di dalam kelam
A.
Hasil
analisis Puisi Subuh karya Amir Hamzah
§
Diksi
Dalam puisi
yang berjudul Subuh karya Amir Hamzah mudah dipahami karena menggunakan bahasa
yang mudah di cerna. Dimana penyair menggambarkan seseorang yang tengah
mengalami krisis iman. Kata-kata yang digunakan untuk memperlihatkan keadaan bernada
bimbang, ragu, Lelah dan rapuh terdapat dalam bait :
" Terbaring
badanku tak berkuasa”
“Tertutup
mataku berat semata”
Dalam dua bait
diatas tergambarkan bahwa seseorang yang mendengarkan adzan subuh ingin bangun
namun karena bujuk rayuan setan dirinya lebih memilih tidur Kembali.
§
Imaji
Dalam puisi
ini penulis menggambarkan seseorang yang ketika di waktu subuh dia mendengar
panggilan adzan Namun karena lemahnya hatinya akan busuk rayuan setan Ia pun
tertidur kembali bisa dilihat bahwa imaji dalam puisi ini adalah penglihatan
§
Kata
Konkret
Penyair
memilih kata termangu untuk mengangkutkan bahwa penyihir mengalami krisis Iman
karena meninggalkan salat Subuh memilih kata menjatuhkan kelopak mata terbuka
yang berarti ia akhirnya tidur kembali
§
Majas
Majas yang
digunakan dalam puisi suku Karya Amir Hamzah menggunakan majas :
-
Majas
Metafora
Dapat dilihat
pada bait :
“Semua sepi sunyi sekali”
“Terbaring badanku tak berkuasa”
-
Majas
Hiperbola
“Menjatuhkan kelopak mata terbuka”
-
Majas
Personifikasi
-
“Bulan
seorang tertawa terang”
-
“Bintang
mutiara bermain cahaya “
§
Tema
Puisi sebuah
karya Amir Hamzah ini mengungkapkan tema tentang ketuhanan
B.
Komentar
Secara keseluruhan puisi
ini mudah dipahami para pembaca karena pemilihan diksinya. Penggunaan bahasa
yang mjudah dipahami. Dalam puisi ‘Subuh’ karya Amir Hamzah ini, berisi tentang
perasaan kemalasan dan penyesalan seorang hambanya kala waktu adzan subuh terdengar karena lemahnya hati akan
bujukan dan rayuan setan sehingga seseorang itupun terlelap Kembali, meskipun
terlelap hatinya merasa tidak tenang karena telah mengabaikan panggilan dari
Tuhan
bagus analisisnya, bisa buat referensi nih
BalasHapusanalisisnya simpel dan dapat dijadikan referensi
BalasHapusUWAWW
BalasHapusbagusss
BalasHapus