Analisis Puisi Doa Karya Chairil Anwar
AnalisiS Puisi Doa Karya Chairil Anwar
oleh Niken Yuni Astuti
DOA
Karya : Chairil Anwar
Kepada pemeluk Teguh Tuhanku
Dalam temangu
Aku masih
menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh Mengingat kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling
§
Diksi
Diksi dalam
puisi Doa Karya Chairil Anwar ini banyak
menggunakan kata kontroversional atau umum namun terdapat beberapa kata khas
yang dapat ditemukan pada puisi ini. Kata termangu, biar susah sungguh, penuh
seluruh dan cayaMu.
§
Kata
Konkret
Dalam puisi
berjudul doa karya Chairil Anwar ini secara keseluruhan menggambar makna
Tuhanku, sehingga yang lain hanyalah pernyataan penjelas sebagai gagasan utama
saja. contohnya pada bait :
Kepada pemeluk Teguh Tuhanku
Dalam temangu
Aku masih menyebut nama-Mu
§
Imaji
Dalam puisi
ini menggunakan imaji penglihatan
§
Majas
Dalam puisi
ini terdapat dua maja yang digunakan diantaranya adalah Majas
personifikasi dan Majas hiperbolis.
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Kata kerlip sama saja dengan istilah kedip yang identik dengan gerakan
mata manusia berkedip aku hilang bentuk remuk pernyataan ini sungguh berlebihan
walaupun si penyair merasakan keterpurukan namun tetap tubuh atau raganya tidak
mengalami perubahan bentuk
§
Rima
Dalam Puisi
Doa karya Chairil Anwar menggunakan dua tipe rima hal ini dapat dibuktikan :
Rima Terus :
" Tuhanku dalam temangu aku masih menyebut namaMu”
(Pengulangan bunyi akhir yang sama u dalam satu bait)
Rima Aliterasi
Pada baris "biar susah sungguh"
"Mengingat kau penuh seluruh"
(Pengulangan
bunyi vokal h dalam satu baris).
§
Tipografi
B.
Komentar
No |
Struktur Puisi |
Keterangan |
Baris/bait Puisi |
1. |
Diksi |
Diksi dalam puisi Doa Karya Chairil Anwar ini banyak menggunakan kata
kontroversional atau umum namun terdapat beberapa kata khas yang dapat
ditemukan pada puisi ini. |
Contohnya pada kata
termangu, susah sungguh, penuh seluruh dan cayaMu. |
2. |
Kata konkret |
Dalam puisi berjudul doa karya Chairil Anwar ini
secara keseluruhan menggambar makna Tuhanku, sehingga yang lain hanyalah
pernyataan penjelas sebagai gagasan utama saja |
contohnya
pada bait "Tuhanku dalam termangu aku masih menyebut namaMu" |
3. |
Imaji |
Dalam puisi ini menggunakan imaji penglihatan |
|
4. |
Majas |
Dalam puisi ini terdapat dua maja yang digunakan
diantaranya adalah Majas personifikasi
dan Majas hiperbolis. |
, tinggal tiup lilin kata tertib sama saja dengan
istilah kedip yang identik dengan gerakan mata manusia berkedip aku hilang
bentuk remuk pernyataan ini sungguh berlebihan walaupun si penyair merasakan
keterpurukan namun tetap tubuh atau raganya tidak mengalami perubahan bentuk |
5. |
Rima |
|
Rima Terus : " Tuhanku dalam temangu aku masih menyebut
namaMu (Pengulangan bunyi akhir yang sama u dalam satu
bait) Rima Aliterasi Pada baris "biar susah sungguh" "Mengingat kau penuh seluruh" (Pengulangan bunyi vokal h dalam satu baris). |
6. |
Tipografi |
Dalam puisi doa karya Amir Hamzah termasuk ke dalam
tipografi atau penampangan yang umum atau konvensional yaitu seperti
penambangan puisi Pada umumnya yang terdiri dari 8 bait dan setiap bait itu
ada yang terdiri satu baris 2 baris dan 3 baris. |
|
Analisisnya sangat lengkap mbak
BalasHapusAnalisisnyaa bagus sekali niken!
BalasHapusanalisisnya keren,
BalasHapusini analisisnya keren banget
BalasHapuschairil sang legenda
BalasHapusanalisisnya sangat mudah dipahami
BalasHapusjadi inget dosa dosa
BalasHapus